Suatu entitas yang bertujuan untuk memperoleh laba, pengukuran, dan evaluasi atas kinerja utama tentu terpusat pada laba yang dihasilkan atau kerugian yang diderita selama suatu periode tertentu. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain adalah salah satu dari komponen utama laporan keuangan yang wajib disusun oleh suatu entitas. Perhitungan laba rugi sangat tergantung dari waktu dan cara pengakuan serta pengukuran penghasilan baik dilihat dari pendapatan (revenue) ataupun keuntungan (gain), serta beban (expense). Pada artikel ini, akuntansi mandiri akan membahas tentang laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain yang menjadi salah satu komponen utama laporan keuangan.
Cari artikel akuntansi yang kamu inginkan di Sitemap atau klik disini!
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif - Kegunaan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Tujuan disusunya laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah untuk memberikan informasi tentang kinerja keuangan entits selama suatu periode usaha tertentu, yakni laba rugi, komposisi, dan rincian penghasilan (pendapatan dan keuntungan) dan beban serta penghasilan komprehensif lain yang berguna untuk menghitung atau menganalisis profitabilitas, efisiensi, pengambilan investasi (return on investment), laba per saham (earnings per share) dan ramalan terkait kemampuan arus kas entitas tersebut. Adapun Kegunaan dari Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain adalah :
1. Melaporkan dan mempertanggung-jawabkan kinerja entitas selama suatu periode usaha tertentu.
Laba yang dihasilkan atau rugi yang diderita selama periode usaha tertentu merupakan ukuran yang penting atas kinerja sebuah entitas. Para pemangku kepentingan (stakeholders) sangat berkepentingan atas laba suatu entitas. Laporan laba rugi adalah salah satu pertanggung jawaban manajemen kepada para pemangku kepentingan khususnya para pemegangsaham, atas kepercayaan yang diberikan dalam mengelola entitas. Berbagai keputusan akan didasarkan atau bergantung pada hasil perhitungan laba rugi, diantaranya: keputusan pembagian dividen, evaluasi hasil kinerja manajemen, penentuan bonus manajemen, penetapan strategi dan kebijakan investasi dan oeprasi entitas, keputusan investor untuk membeli atau menjual surat berharga yang diterbitkan entitas, dan pertimbangan kreditor untuk memberikan pinjaman kepada entitas.
2. Memberikan informasi penting sebagai landasan penyusunan rencana yang akan datang
Penyusunan rencana masa depan harus didasarkan atas catatan dan kinerja masa lalu. Selain perencanaan kegiatan usaha, juga perencanaan atau analisis kemampuan arus kas di masa yang akan datang sangat berpengaruh pada laporan laba rugi periode sebelumnya.
3. Mengantisipasi risiko yang mungkin timbul di masa depan.
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain yang disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku, diharapkan akan mampu memberikan informasi tentang risiko atau ancaman yang mungkin timbul dan kemampuan entitas dalam menghasilkan arus kas baik positif ataupun negatif.
Dibawah ini, merupakan contoh laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain secara konsep dan juga kami lampirkan bentuk laporan laba rugi dan komprehensif lain yang tertera dalam laporan keuangan sebenarnya milik salah satu entitas yang terdaftar di bursa efek Indonesia :
Konsep Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain |
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Asli |
Baca Juga: Sistem Akuntansi Double Entry
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif - Keterbatasan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Setiap laporan tentu mempunya keterbatasan informasi yang bisa disajikan. Hal ini merupakan hal yang wajar karena faktor penyusun dari laporan tersebut pun juga terbatas. Adapun keterbatasan dari Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif yakni:
- Laporan keuangan sekedar cerminan masa lalu. Laporan keuangan yang disusun oleh SAK yang berlaku umum dalam rangka pertanggung-jawaban manajemen kepada para pemangku kepentingan (stakeholder) adalah laporan tentang masa lalu, semakin lama jarak waktu penggunaan dan semakin dinamis perubahan keadaan, maka akan semakin kurang daya guna untuk perencanaan
- Untuk industri tertentu perhitungan dan pelaporan penghasilan dan pendapatan harus dilakukan berdasarkan asumsi dan taksiran. Penentuan asumsi dan pemilihan metode taksiran jelas sangat berdampak atas hasil perhitungan laba rugi, contoh: penjualan cicilan, pekerjaan konstruksi, dan lain-lain.
- Perhitungan dan pelaporan akuntansi menggunakan asumsi dan estimasi yang kadang belum tentu tepat. Perhitungan beban penyusutan aset didasarkan atas asumsi antara lain umur teknis dan ekonomis aset. Contoh terdapat pabrik yang semula menaksir umr teknis dan ekonomis seperangkat mesin adalah 10 tahun, akan tetapi setelah 5 tahun sudah tidak produtif lagi. Hal tersebut terjadi karena adanya salah taksir ataupun perawatan yang kurang baik sehingga membuat umur ekonomis mesin berkurang. Hal serupa berlaku juga pada penyisihan piutang tak tertagih yang umumnya juga berdasarkan atas taksiran. Metode dan asumsi yang digunakan untuk perhitungan penyusutan dan penyisihan piutang tak tertagih akan berpengaruh pada perhitungan laba rugi. Akan tetapi PSAK 16 (2015) mewajibkan entitas untuk selalu melakukan evaluasi atas estimasi masa manfaat dan nilai residu dengan metode penyusutan yang digunakan.
- Beberapa konsep dasar yang menjadi dasar penyusunan SAK membawa dampak perhitungan laba rugi tidak atau kurang dapat mencerminkan keadaan. Penggunaan biaya historis dalam perhitungan harga pokok penjualan dalam keadaaan fluktuasi harga atau tingkat inflasi yang signifikan dapat mengakibatkan perhitungan laba rugi menjadi kurang bisa mencerminkan kondisi sebenarnya. Hal tersebut akibat adanya perputaran persediaan barang dagang dan bahan baku juga agak lambat.
Sekian dari kami mengenai Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain. Artikel tentang laporan laba rugi ini masih berlanjut karena ada beberapa poin yang perlu kami sampaikan di artikel terpisah. Semoga bermanfaat dan selamat belajar Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain.
Posting Komentar