Sebagian perusahaan tentu mempunyai Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual. Terhadap aset tersebut, perusahaan / entitas harus mengetahui tentang pengakuan, pengukuran, dan penghentian aset menurut akuntansi. Pada kesempatan ini, akuntansi mandiri akan menjelaskan secara detail pada bagian dibawah ini.
Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual - Pengakuan Aset
Perusahaan melakukan klasifikasi suatu aset tidak lancar sebagai dimiliki untuk dijual apabila jumlah tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut. Aset harus berada dalam keadaan segera dapat dijual dengan syarat-syarat yang biasa dan umumnya diperlukan dalam penjualan aset serta penjualanya harus sangat mungkin terjadi. Penjualan dapat dikatakan sangat mungkin terjadi apabila:
- Manajemen harus berkomitmen terhadap rencana penjualan aset dan aktif mencari pembeli dan menyelesaikan rencana tersebut
- Aset harus dipasarkan secara aktif pada harga yang pantas sesuai nilai wajar kini
- Penjualan diperkirakan memenuhi ketentuan pengakuan sebagai penjualan dalam waktu satu tahun dari tanggal klasifikasi
- Tidak mungkin terjadi perubahan signifikan atau pembatalan atas rencana
- Penundaan akibat adanya peristiwa yang diluar kendali perusahaan
- Perusahaan tetap berkomitmen penuh terhadap penjualan
- Transaksi "penjualan" termasuk transaksi pertukaran aset tidak lancar dengan aset tidak lancar lain (yang mengandung substansi komersil)
Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual - Pengukuran Aset
Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual - Penghentian Aset
Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual - Contoh Soal
PT. Gayeng mempunyai asset tetap yang diperoleh pada Desember 2004 pada biaya 100 juta. Aset tersebut diestimasikan mempunyai nilai residu sebesar Rp 10 juta dengan masa manfaat 10 tahun. Pada tanggal 1 Desember 2007, aset tersbt diklasifikasikan sebagai asset yang dimiliki untuk dijual. Aset tersebut mempunyai nilai wajar diestimasikan Rp 80 juta dengan biaya untuk menjual aset tersebut adalah Rp 30 juta. Pada tanggal 30 Juni 2008, aset tersebut terjual senilai Rp 77 Juta. Maka jurnal dari setiap kejadian diatas adalah:
Jawaban:
Depresiasi per tahun: (100 juta - 10 juta) / 10 tahun = 9 juta per tahun
Jurnal: 01 Desember 2007 (01 Des 2004 s.d 01 Des 2007 adalah 3 tahun)
Dr. Akumulasi depresiasi Rp 27 juta
Cr. Aset tetap Rp 100 juta
Jurnal 30 Juni 2008
Cr. Aset dimiliki untuk dijual Rp 73 juta
Cr. Keuntungan penjualan aset Rp 4 juta
Baca Juga: Belajar Investasi Reksadana Untuk Pemula ? YukBeliReksadana Aja
Contoh Soal ke-2
PT. Cisadane membeli mesin yang diakui sebagai aset tetap pada 1 Januari 2008 dengan biaya perolehan Rp 100 juta. Aset ini diestimasikan mempunyai nilai residu Rp 10.000.000 dan masa manfaatnya 10 tahun. Pada 1 januari 2011, aset tersebut diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual. Nilai wajar dari aset tersebut adalah Rp 60 juta dan diperkirakan akan mengeluarkan biaya ongkos angkut ke tempat pembeli sebesar Rp 2 juta. Padatanggal 1 Januari 2011, aset mesin tersebut diukur pada nilai terendah antara nilai tercatat dengan nilai neto. Apasaja jurnal yang dibuat pada transaksi tersebut ?
Jawab:
Nilai tercatat aset : Rp 100 juta - ((Rp 100 juta - Rp 10 juta) x 3/10) = Rp 73 juta
Nilai wajar neto = Rp 60 juta - Rp 2 juta = Rp 58 juta
Maka nilai yang harus diakui yakni nilai yang lebih rendah yaitu Rp 58 juta. Oleh karena itu, entitas mengakui dan mencatat rugi penurunan nilai tercatat ke nilai wajar netonya sebesar Rp 73 juta - Rp 58 juta = Rp 15 juta dengan jurnal:
Cr. Mesin Rp 15 juta
Jurnal pengakuan rugi penurunan nilai juga dapat dikreditkan sebagai cadangan penurunan nilai, tidak langsung mengurangi nilai aset. Setelah itu, entitas juga harus melakukan jurnal reklasifikasi aset seperti:
Cr. Mesin Rp 58 juta
Apabila ada asumsi bahwa nilai wajar neto adalah Rp 75 juta, maka nilai yang lebih rendah adalah nilai tercatat aset sebesar Rp 73 juta. Dengan demikian, entitas tidak perlu mengakui adanya rugi penurunan nilai. Akan tetapi tetap perlu membuat jurnal reklasifikasi ke aset yang tersedia untuk dijual.
Apabila pada kondisi yang lain, misalnya pada 31 Januari, akhir periode pelaporan bulanan, diketahui bahwa nilai wajar neto mesin menjadi RP 55 juta, maka entitas harus membuat penyesuaian jurnal pada tanggal 31 Januari 2011 sesuai berikut:
Cr. Mesin dimiliki untuk dijual Rp 3 juta
Selanjutnya pada 30 Juni 2011, terdapat kenaikan atas nilai wajar neto mesin tersebut menjadi Rp 57 juta, diasumsikan 31 Januari 2011 s.d 30 Juni 2011 tidak ada perubahan nilai, maka PT. Gayeng harus membuat jurnal penyesuaian pada 30 Juni 2011 sesuai berikut:
Cr. Keuntungan dari pemulihan rugi penurunan nilai Rp 2 juta
Entitas masih dapat terus mengakui keuntungan dari pemulihan rugi penurunan nilai karena pemulihan tersebut masih belum diatas akumulasi rugi penurunan nilai yang telah diakui di awal atas aset klasifikasian sebesar Rp 58 juta.
Sekian ya penjelasan dari kami, apabila ada pertanyaan atau ada hal perlu didiskusikan langsung saja coret pada kolom komentar. Selamat belajar Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual
إرسال تعليق