Transfer aset keuangan merupakan perubahan kategori aset keuangan yang disebabkan oleh beberapa kriteria sehingga menyebabkan adanya perubahan perlakuan akuntansi. Contoh Transfer Aset Keuangan Menurut Akuntansi misalnya dari kategori aset yang dimiliki hingga jatuh tempo ditransfer menjadi tersedia untuk dijual. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan intensi dan kemampuan entitas. Dampak atas perubahan karakter tersebut adalah aset dinilai kembali pada nilai wajar. Perbedaan antara nilai tercatat dan nilai wajar dicatat dalam ekuitas. Hal-hal terkait dengan transfer aset keuangan akan dijelaskan pada bagian dibawah ini.
Transfer Aset Keuangan Menurut Akuntansi - Dari Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Menjadi Tersedia Untuk Dijual
Status : Dimiliki hingga jatuh tempo -> tersedia untuk dijual
Kriteria : Perubahan intensi dan kemampuan entitas
Perlakuan akuntansi : Aset yang dinilai kembali pada nilai wajar. Perbedaan antara nilai tercatat dan nilai wajar dicatat dalam ekuitas
Transfer Aset Keuangan Menurut Akuntansi - Dari Tersedia Untuk Dijual Menjadi DImiliki Hingga Jatuh Tempo
Status : Tersedia untuk dijual -> Dimiliki hingga jatuh tempo
Kriteria : Perubahan intensi dan kemampuan entitas atau dalam hal ukuran yang andal atas nilai wajar tidak lagi tersedia
Perlakuan akuntansi : Nilai wajar dari nilai tercatat atas aset keuangan pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi baru, mana yang dapat diterapkan. Setiap keuntungan dan kerugian yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus diamortisasi dan diakui dalam laba rugi selama sisa umur inveestasi menggunakan metode suku bunga efektif. Setiap perbedaan antara biaya perolehan diamortisasi baru dengan nilai jatuh tempo juga diamortisasi selamasisa umur aset keuangan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Baca Juga: Penurunan Nilai Aset Keuangan
Transfer Aset Keuangan Menurut Akuntansi - Dari Tersedia Untuk Dijual Menjadi Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Status : Tersedia untuk dijual -> Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kriteria : Jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang (jika aset keuangan tidak ditetapkan untuk sebagai tersedia untuk dijual), entitas mempunyai intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.
Baca Juga: Investasi Reksadana Untuk Pemula
Transfer Aset Keuangan Menurut Akuntansi - Dari Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi Menjadi Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Status : Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi -> pinjaman yang diberikan dan piutang
Kriteria : Bukan instrumen derivatif dan bukan instrumen yang ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada pengakuan awal dan tidak dimaksudkan untuk perdangan dalam jangka pendek. Hanya dalam situasi yang langka dan tidak lagi dimiliki untuk tujuan pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat. Selain itu, dapat diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan entitas memiliki intensitas dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan hingga jatuh tempo.
Perlakuan akuntansi : Nilai wajar pada tanggal reklasifikasi menjadi biaya perolehan atau biaya perolehan yang diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang telah diakui dalam laba rugi tidak dibalik
Transfer Aset Keuangan Menurut Akuntansi selain yang telah dijelaskan diatas tidak diperkenankan. Demikian penjelasan dari kami terkait dengan transfer aset keuangan dan perlakuan akuntansi yang disesuaikan. Semoga bermanfaat dan selamat belajar.
Posting Komentar